Penyusutan
Aktiva Tetap (Depreciation) adalah
alokasi harga perolehan aktiva tetap berwujud yang dibebankan pada suatu periode
tertentu. Pembebebanan biaya depresi ini biasanya dilakukan pada akhir periode.
Biaya depresiasi yang dibebankan dihitung dengan cara taksiran, karena
jumlahnya tergantung pada 3 faktor yaitu harga perolehan, taksiran umur
eknomis, dan taksiran nilai residu. Pada akhir periode aktiva tetap yang
dimiliki oleh perusahaan disusutkan karena nilai aktiva tetap yang sesungguhnya
pada tahun berjalan tidaklah sama dibandingkan nilai pada saat pembelian.
Perbedaan
ini muncul karena kemampuan semua aktiva berwujud (kecuali tanah) dalam
mengahasilkan pendapatan dan jasa akan semakin menurun dari tahun ke tahun.
Penurunan ini terjadi baik secara fisik maupun fungsi. Itulah mengapa nilai
aktiva tetap pada neraca harus disesuaikan dengan nilai sesungguhnya, ini
dilakukan dengan membuat ayat jurnal penyesuaian. Besar nilai depresiasi setiao
tahunnya dapat ditentukan dengan menggunakan sejumlah metode, antara lain:
metode garis lurus, metode tarif tetap atas nilai buku, dan metode jumlah angka
tahun.
Pada
artikel ini hanya akan dibahs satu metode yaitu metode garis lurus karena
metode ini paling sederhana dan paling banyak digunakan. Sebelum menentukan
besar nilai depresiasi setiap tahunnya, perusahaan harus melakukan estimasi
nilai residu dan masa manfaat dari aktiva tersebut. Nilai residu adalah
perkiraan nilai yang masih tersisa bila masa manfaat aktiva tersebut talah habis.
Sementara itu masa manfaat adalah taksiran jangka waktu aktiva tersebut dapat
memberikan manfaat bagi perusahaan. Nilai sisa dan masa manfaat ditentukan oleh
manajemen. Jadi mungkin saja perusahaan memiliki perbedaan dalam mengestimasi
nilai sisa dan masa manfaat untuk aktiva yang sama. Nilai depresiasi setiap
tahunnya dihitung dengan cara: Harga perolehan dikurangi dengan Nilai sisa
kemudian dibagi dengan Masa manfaat.
Pengakuan
beban depresiasi dapat dicatat dengan menggunakan 2 metode, yaitu:
1. Metode
langsung
2. Metode
tidak langsung
Contoh Soal:
PT
MAJU memiliki Mesin yang disusutkan dengan metode garis lurus dan diketahui
harga perolehan mesin Rp 400.000.000 taksiran umur ekonomis 5 tahun dan
taksiran nilai residu Rp 40.000.000
1. Metode Langsung
Ayat Jurnal
Penyesuaian :
Beban
Penyusutan Mesin (D) Rp.
72.000.000
Mesin (K) Rp.
72.000.000
2. Metode tidak langsung
Ayat Jurnal
Penyesuaian :
Beban
penyusutan mesin (D) Rp.
72.000.000
Akumulasi
Penyusutan Mesin (K) Rp.72.000.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar