SpongeBob SquarePants

Senin, 17 April 2017

PENYUSUTAN AKTIVA TETAP



Penyusutan Aktiva Tetap (Depreciation) adalah alokasi harga perolehan aktiva tetap berwujud yang dibebankan pada suatu periode tertentu. Pembebebanan biaya depresi ini biasanya dilakukan pada akhir periode. Biaya depresiasi yang dibebankan dihitung dengan cara taksiran, karena jumlahnya tergantung pada 3 faktor yaitu harga perolehan, taksiran umur eknomis, dan taksiran nilai residu. Pada akhir periode aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan disusutkan karena nilai aktiva tetap yang sesungguhnya pada tahun berjalan tidaklah sama dibandingkan nilai pada saat pembelian.

Perbedaan ini muncul karena kemampuan semua aktiva berwujud (kecuali tanah) dalam mengahasilkan pendapatan dan jasa akan semakin menurun dari tahun ke tahun. Penurunan ini terjadi baik secara fisik maupun fungsi. Itulah mengapa nilai aktiva tetap pada neraca harus disesuaikan dengan nilai sesungguhnya, ini dilakukan dengan membuat ayat jurnal penyesuaian. Besar nilai depresiasi setiao tahunnya dapat ditentukan dengan menggunakan sejumlah metode, antara lain: metode garis lurus, metode tarif tetap atas nilai buku, dan metode jumlah angka tahun.

Pada artikel ini hanya akan dibahs satu metode yaitu metode garis lurus karena metode ini paling sederhana dan paling banyak digunakan. Sebelum menentukan besar nilai depresiasi setiap tahunnya, perusahaan harus melakukan estimasi nilai residu dan masa manfaat dari aktiva tersebut. Nilai residu adalah perkiraan nilai yang masih tersisa bila masa manfaat aktiva tersebut talah habis. Sementara itu masa manfaat adalah taksiran jangka waktu aktiva tersebut dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Nilai sisa dan masa manfaat ditentukan oleh manajemen. Jadi mungkin saja perusahaan memiliki perbedaan dalam mengestimasi nilai sisa dan masa manfaat untuk aktiva yang sama. Nilai depresiasi setiap tahunnya dihitung dengan cara: Harga perolehan dikurangi dengan Nilai sisa kemudian dibagi dengan Masa manfaat.

Pengakuan beban depresiasi dapat dicatat dengan menggunakan 2 metode, yaitu:
1.      Metode langsung
2.      Metode tidak langsung

Contoh Soal:
PT MAJU memiliki Mesin yang disusutkan dengan metode garis lurus dan diketahui harga perolehan mesin Rp 400.000.000 taksiran umur ekonomis 5 tahun dan taksiran nilai residu Rp 40.000.000





1.      Metode Langsung
Ayat Jurnal Penyesuaian :
Beban Penyusutan Mesin (D)             Rp. 72.000.000
Mesin (K)                                                        Rp. 72.000.000

2.    Metode tidak langsung
Ayat Jurnal Penyesuaian :
Beban penyusutan mesin (D)              Rp. 72.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin (K)                    Rp.72.000.000


Tidak ada komentar:

Posting Komentar